Misi utama perguruan tinggi berbeda dengan sekolah dasar dan menengah, perguruan tinggi lebih mengutamakan pada upaya penemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran ilmu pengetahuan. Sedangkan sekolah dasar dan mengenah lebih pada upaya memberikan pengenalan, pengertian dan pemahaman terhadap ilmu pengetahuan. Perpedaan ini membawa implikasi baik menyangkut pada kebijakan pengembangan, pemberian otonomi, penilaian atau ukuran-ukuran yang digunakan dalam pengembangannya dan lain-lain.
Sekalipun misi utama adalah terkait dengan penemuan dan pengembangan lmu pengetahuan, kehadiran perguruan tinggi pada hakekatnya adalah untuk membangun kalitas manusia yang memiliki kesadaran diri sebagai makhluk, memiliki kekayaan ilmu pengetahuan, budi luhur ---berakhlak, maupun frofesionalisme sebagai bekal hidup di masyarakat, baik untuk kepentingan diri sendiri maupun orang lain.
Jika ruang lingkup misi perguruan tinggi seperti itu yang dikehendaki, maka tidak mungkin berhasil diraih melalui pendekatan konvensional, seperti sekedar melalui kuliah, latihan di perpustakaan, laboratorium,ujian dan wisuda. Kegiatan pendidikan tinggi yang dilakukan sebatas itu pada kenyataannya hanya menghasilkan sarjana yang berijazah tetapi tidak memiliki kesadaran diri yang kukuh, ilmu yang mencukpi, kepribadian dan ketrampilan yang cukup. Banyak sarjana menganggur di tengah-tengah masyarakat sesungguhnya merupakan bukti kegagalan perguruan tinggi selama ini.
Sekalipun misi utama adalah terkait dengan penemuan dan pengembangan lmu pengetahuan, kehadiran perguruan tinggi pada hakekatnya adalah untuk membangun kalitas manusia yang memiliki kesadaran diri sebagai makhluk, memiliki kekayaan ilmu pengetahuan, budi luhur ---berakhlak, maupun frofesionalisme sebagai bekal hidup di masyarakat, baik untuk kepentingan diri sendiri maupun orang lain.
Jika ruang lingkup misi perguruan tinggi seperti itu yang dikehendaki, maka tidak mungkin berhasil diraih melalui pendekatan konvensional, seperti sekedar melalui kuliah, latihan di perpustakaan, laboratorium,ujian dan wisuda. Kegiatan pendidikan tinggi yang dilakukan sebatas itu pada kenyataannya hanya menghasilkan sarjana yang berijazah tetapi tidak memiliki kesadaran diri yang kukuh, ilmu yang mencukpi, kepribadian dan ketrampilan yang cukup. Banyak sarjana menganggur di tengah-tengah masyarakat sesungguhnya merupakan bukti kegagalan perguruan tinggi selama ini.
0 komentar:
Posting Komentar